Research Manager
Agiel adalah Research Manager yang memimpin pengembangan dan pelaksanaan strategi riset yang dilakukan oleh Pantau Gambut. Tugas Agiel memastikan riset yang dilaksanakan oleh Pantau Gambut dapat berjalan efektif, efisien, dan tepat waktu.
Setelah menyelesaikan studinya dari Jurusan Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Agiel memulai karir profesionalnya sejak tahun 2016. Sebagai orang yang berpengalaman pada bidang kehutanan, Agiel pernah menjadi salah satu pembicara pada TEDx Jakarta Countdown 2022.
Berlari dan travelling adalah hobi yang disukai Agiel untuk menghabiskan waktu luangnya. Dirinya memiliki target untuk menyelesaikan enam World Marathon Majors (WMM) untuk memperoleh Six Star Finisher Medal sebelum usia 50 tahun.
Oleh: Agiel Prakoso - Selasa, 23 Juli 2024
Gambut seharusnya bisa menjadi solusi permasalahan iklim, tapi eksploitasi berlebih bisa menjadikannya bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu. Dampaknya pun serius, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kabut asap lintas batas (transboundary haze), hingga permasalahan sosial dan ekonomi yang nyata mengancam manusia.
Oleh: Agiel Prakoso - Selasa, 07 Juni 2022
Istilah gambut mungkin masih terdengar asing bagi sejumlah kalangan, khususnya bagi mereka yang tinggal tidak berdekatan dengan lahan tersebut. Padahal, jenis lahan ini sudah santer dibicarakan sejak tahun 1972-1987 saat Presiden Soeharto menetapkan Program Nasional Transmigrasi di Kalimantan dan Sumatra. Penamaan gambut sendiri berasal dari bahasa Banjar di Kalimantan Selatan dan mulai masuk dalam kosa kata Bahasa Indonesia pada tahun 1970-an.
Oleh: Agiel Prakoso - Kamis, 23 Februari 2023
The 2nd Asia Parks Congress telah selesai diselenggarakan pada tanggal 24-29 Mei 2022 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Kongres Kawasan Lindung yang bertemakan “Parks for People and Nature” ini dihadiri lebih dari 1.200 peserta yang berasal dari 49 negara di Asia dengan berbagai macam latar belakang pekerjaan mulai dari lembaga pemerintah, LSM, organisasi internasional, pemuda, akademisi, sektor swasta dan masyarakat adat & lokal (indigenous & local community) yang diharapkan dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman kerja di bidang konservasi dan area lindung.
Oleh: Almi Ramadhi, Agiel Prakoso, Wahyu Perdana, Ricky Amukti, Juma Maulana, Yoga Aprillianno, Iola Abas - Selasa, 24 September 2024
Pantau Gambut menerbitkan kajian terkait kerentanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) tahun 2023.
Oleh: Almi Ramadhi, Agiel Prakoso, Juma Maulana, Wahyu Perdana, Abil Salsabila, Johan Wahyu Inzar Robiya, Yoga Aprillianno, Iola Abas - Selasa, 24 September 2024
Melalui peluncuran studi "Gelisah di Lahan Basah: Korporasi, Pemerintah, dan Semua Komitmen Kosong Restorasi Gambutnya", Pantau Gambut memaparkan banyaknya infrastruktur restorasi gambut yang tidak sesuai standar.
Oleh: Agiel Prakoso dan Rahmah Devi Hapsari - Selasa, 13 Desember 2022
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) besar kembali melanda area gambut pada tahun 2019, meskipun kegiatan restorasi telah dilakukan dan komitmen perlindungan gambut telah diperkuat. Bahkan, kebakaran lahan gambut juga teridentifikasi di sejumlah area konsesi yang seharusnya sudah melaksanakan mandat pemulihan sejak insiden karhutla besar tahun 2015.
Oleh: Oriz Anugerah Putra, Agiel Prakoso dan Iola Abas - Selasa, 07 Maret 2023
Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di tahun 2022 sudah marak diliput media nasional. Provinsi langganan bencana asap seperti: Riau, Kalimantan Tengah, Aceh, dan Kalimantan Barat sudah terbakar bahkan sejak triwulan I tahun 2022. Padahal, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan awal datangnya musim kemarau tahun 2022 di Indonesia baru akan terjadi pada periode April-Juni dan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juni hingga September.
Oleh: Agiel Prakoso and Linda Rosalina (TuK Indonesia) - Selasa, 02 Mei 2023
Pantau Gambut dan Transformasi untuk Keadilan (TuK) menerbitkan laporan hasil riset bersama terkait investasi yang diberikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) kepada 6 grup perusahaan sawit, bubur kertas, dan kertas. Perusahaan-perusahaan itu diduga telah melakukan pelanggaran komitmen perlindungan gambut.
Oleh: Diani Nafitri Cahyaningrum, Agiel Prakoso, Yoga Aprillianno - Rabu, 03 Mei 2023
Kementerian Pertahanan mengakui jika Proyek Food Estate singkong di Kalimantan Tengah mangkrak karena belum adanya pendanaan untuk melanjutkan program.
Oleh: Juma Maulana, Abil Salsabila, Agiel Prakoso, Johan Wahyu Robiya, Wahyu Perdana, Almi Ramadhi, Yoga Aprillianno, Iola Abas - Kamis, 31 Oktober 2024
Siapa sangka jika sebagian lahan Food Estate Kalimantan Tengah kini hanya menjadi semak belukar dan malah bertumpang tindih dengan area perkebunan sawit milik swasta?
Oleh: Agiel Prakoso - Kamis, 23 Februari 2023
Pemerintah kembali mewaspadai ancaman ganda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga pandemi Covid-19. Kewaspadaan itu terutama saat puncak musim kemarau pada rentang waktu Agustus hingga Oktober 2021. Keadaan ini lagi-lagi menjadi tantangan pemerintah untuk memusatkan perhatiannya.
Oleh: Oriz Anugerah Putra, Desti Ayunda (WRI Indonesia), Agiel Prakoso, Iola Abas - Kamis, 23 Februari 2023
Proyek Food Estate sudah mulai memasuki tahun ke 3 dari awal direncanakan pada tahun 2020 lalu. Masih hangat di ingatan kita, Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO),3 tahun lalu mengeluarkan peringatan yang menyatakan bahwa krisis pangan dunia berpotensi akan terjadi sebagai dampak dari kebijakan negara-negara dalam menerapkan karantina wilayah sehingga akan mengakibatkan terganggunya rantai pasokan pangan dunia. Untuk merespon peringatan tersebut, dengan dalih untuk menjaga kebutuhan stok pangan nasional, terutama beras, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan wacana untuk membangun proyek Food Estate melalui kegiatan intensifikasi dan ektensifikasi lahan sawah. Tak lama setelah wacana tersebut dikeluarkan, proyek inipun tercantum dalam Peraturan Presiden No. 109/2020 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai bukti keseriusan pemerintah untuk segera mengimplementasikannya.
Oleh: Agiel Prakoso dan Rahmah Devi Hapsari - Jumat, 14 Oktober 2022
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masif terjadi di Provinsi Riau menimbulkan kerugian multi-sektoral. Analisis Pantau Gambut untuk periode 1 Juli-11 September 2019 menunjukkan sebagian besar kebakaran di Riau terjadi di atas lahan gambut dan hampir setengahnya berada di kawasan konsesi. Secara historis, Riau merupakan lokasi langganan karhutla di Indonesia selama 15 tahun terakhir. Oleh sebab itu, kebakaran yang berulang setiap tahun di wilayah konsesi sewajarnya menjadi sorotan terkait kepatuhan perusahaan terhadap regulasi perlindungan lahan gambut.
Oleh: Agiel Prakoso dan Rahmah Devi Hapsari - Jumat, 14 Oktober 2022
Langit kuning hingga merah penuh udara tercemar menyelimuti sejumlah wilayah di Indonesia saat Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) memuncak. Analisis Pantau Gambut menunjukan peningkatan jumlah titik panas di sejumlah wilayah gambut berizin pada 6 provinsi siaga darurat karhutla.
Oleh: Oriz Anugerah Putra, Agiel Prakoso dan Iola Abas - Jumat, 14 Oktober 2022
Lokasi rencana cetak sawah di Provinsi Kalimantan Tengah ternyata bertumpang tindih dengan kebijakan pemerintah yang sudah ada sebelumnya.
Oleh: Agiel Prakoso dan Rahmah Devi Hapsari - Jumat, 06 Januari 2023
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak lama lagi headline media massa akan dihiasi dengan berita bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah wilayah langganan asap. Hal ini bukan tanpa alasan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau tiba pada bulan Juni dan memuncak pada Agustus. Namun, tahun ini ancaman asap karhutla akan berlangsung di tengah pandemi COVID-19. Lantas bagaimana langkah pemerintah dalam menghadapi dua bencana nasional yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan manusia tersebut?