Oleh Almi Ramadhi, Agiel Prakoso, Wahyu A Perdana, Ricky Amukti, Juma Maulana, Yoga Aprillianno, Iola Abas
dari Pantau Gambut
Pantau Gambut menerbitkan kajian terkait kerentanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) tahun 2023.

Kajian ini merupakan sintesis dari rangkaian Kajian Kerentanan Karhutla Jilid 1 dan Jilid 2 yang diterbitkan sebagai upaya untuk mendorong dan mengevaluasi langkah korektif pada kebijakan dan tindakan yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi karhutla. Terlebih lagi, tahun 2023 masuk ke dalam periode siklus anomali iklim El Nino yang menyebabkan Indonesia mengalami kekeringan panjang. Ancaman karhutla pada KHG tahun 2023 menjadi permasalahan serius karena Pantau Gambut menemukan bahwa 2,5 juta hektare lahan gambut dalam KHG di Indonesia berada pada kerentanan kelas tinggi. Dengan kata lain, kerusakan lahan gambut secara ekstrem yang diikuti oleh pelepasan emisi dan zat-zat kimia ke atmosfer akan membahayakan seluruh tatanan ekologi dan sosial di bumi.

Beberapa catatan penting dalam kajian ini adalah:

  1. Dari total 24,2 juta ha luas KHG di Indonesia, sekitar 16,4 juta ha berada pada kerentanan kelas tinggi dan kelas sedang. 
  2. Sebanyak 2,5 juta ha dari total 3,8 juta ha di kerentanan kelas tinggi atau sekitar 65,9% dari kerentanan kelas tinggi berada di area KHG yang memiliki lahan gambut. 
  3. Melalui pendekatan analisis proporsi atau persentase antara luas kerentanan kelas tinggi dan luas KHG, KHG Sungai Ifuleki Bian–Sungai Dalik di Provinsi Papua Selatan menjadi KHG dengan proporsi kerentanan karhutla terbesar (sebanyak 97% area KHG KHG Sungai Ifuleki Bian–Sungai Dalik berada pada kerentanan kelas tinggi). 
  4. KHG Sungai Kahayan–Sungai Sebangau di Provinsi Kalimantan Tengah menjadi KHG dengan kerentanan kelas tinggi karhutla terluas di tahun 2023 dengan luas sekitar 190 ribu ha. 
  5. KHG Sungai Rokan–Sungai Siak Kecil sebagai KHG terluas di Indonesia memiliki kerentanan kelas sedang sebesar 53% atau sekitar 438 ribu ha. KHG ini juga memiliki area dengan kerentanan kelas tinggi seluas 78 ribu ha atau sekitar 9% dari luas area KHG-nya. 
  6. Berdasarkan penggabungan data area KHG dan wilayah administrasi provinsi, Provinsi Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan kerentanan karhutla pada area KHG dengan kerentanan kelas tinggi terluas se-Indonesia pada tahun 2023. 
  7. Sebanyak 54% dari 3,8 juta ha risiko karhutla dengan kerentanan tinggi (kerentanan kelas tinggi) tahun 2023 pada area KHG berada pada area konsesi beserta area penyangganya. 
  8. Konsesi dengan izin HGU dan HTI menjadi konsesi dengan izin persentase paling besar yang berada di kerentanan kelas tinggi. 
  9. PT Sangkowong Sinta di Provinsi Kalimantan Tengah dan PT Bumi Sriwijaya Sentosa di Provinsi Sumatera Selatan menjadi dua perusahaan dengan luas kerentanan kelas tinggi karhutla tahun 2023 yang terbesar pada area KHG yang dibebani konsesi izin HGU. 
  10. PT Bumi Mekar Hijau di Provinsi Sumatera Selatan menjadi perusahaan dengan kerentanan karhutla kelas tinggi terluas tahun 2023 pada area KHG yang dibebani konsesi izin HGU. 
  11. KHG Sungai Kahayan–Sungai Sebangau menjadi KHG yang dibebani konsesi Izin HGU dengan kerentanan karhutla kelas tinggi terluas pada tahun 2023. 
  12. KHG Sungai Sugihan–Sungai Lumpur menjadi KHG yang dibebani konsesi Izin IUPHHK dengan kerentanan kelas tinggi karhutla 2023 yang terluas. 
  13. Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat menjadi provinsi penanggung jawab KHG yang dibebani konsesi HGU dengan kerentanan kelas tinggi terluas pada KHG yang dibebani konsesi. 
  14. Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Selatan menjadi tiga provinsi yang bertanggung jawab pada KHG yang dibebani konsesi Izin IUPHHK dengan kerentanan kelas tinggi karhutla 2023 yang terluas. 
  15. Variabel utama kelautan dan atmosfer sekarang konsisten dengan perkembangan kondisi El Nino. Climate Prediction Center (CPC-NOAA) menunjukkan pada bulan Mei 2023 (AMJ) probabilitas terjadinya El Nino sekitar 40% dan bahkan meningkat sangat kuat bulan Juni 2023 (MJJ) probabilitas terjadinya El Nino hingga 80%. 
  16. Transisi dari ENSO-netral diperkirakan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, dengan kemungkinan lebih besar dari 90% El Nino bertahan hingga musim dingin di Belahan Bumi Utara (Desember–Maret). 
  17. Berdasarkan histori karhutla di Indonesia, umumnya karhutla terjadi pada bulan Februari hingga Maret, kemudian disusul pada bulan Juli hingga Oktober. 
  18. Pantau Gambut menemukan sebanyak 5.030 titik panas selama bulan Januari hingga Mei tahun 2023. 
  19. Pantau Gambut menemukan dugaan terjadinya karhutla pada area KHG berada pada 29 lokasi selama Januari hingga Mei 2023. Dari sebanyak 29 lokasi tersebut, sebanyak 10 lokasi berada hanya pada bulan Mei. Hal ini menunjukkan bahwa setelah memasuki musim kemarau dan fase El Nino, kerentanan karhutla di Indonesia semakin meningkat. 
  20. Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis menjadi kota/kabupaten yang paling banyak menjadi sebaran karhutla sepanjang bulan Januari hingga Mei tahun 2023. 
  21. KHG Sungai Rokan–Sungai Siak Kecil juga menjadi KHG dengan yang memiliki jumlah sebaran titik panas terbanyak di Indonesia dalam selang periode bulan Januari hingga Mei tahun 2023. 
  22. KHG yang secara historis memiliki catatan pernah terjadi kebakaran dan digunakan sebagai area untuk penggunaan lain seperti food estate atau bahkan konsesi,  seharusnya dikembalikan sebagaimana fungsinya sebagai suatu ekosistem gambut yang lestari. 

Catatan

Untuk mengakses paparan presentasi Pantau Gambut, Anda dapat mengakses tautan berikut.

Kontak Media

Jika Anda membutuhkan panduan maupun konsultasi terkait dengan publikasi ini, Anda dapat menghubungi:

Wahyu A Perdana           082112395919    Campaigner Pantau Gambut
Yoga Aprillianno              081390203344    Media Campaigner Pantau Gambut

Untuk mempelajari paparan ini dengan lebih detail, dapat mengakses tautan berikut:

Dukung Kami

Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.