Oleh Admin
dari Pantau Gambut
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut kembali mengintai di tahun 2023! Namun pemerintah hanya melakukan kegiatan seremonial tahunan saja.
Almi Ramadhi, Peneliti dan Analis Data Pantau Gambut memberikan paparan
Almi Ramadhi, Peneliti dan Analis Data Pantau Gambut memberikan paparan

Untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan melakukan langkah korektif pada kebijakan dan tindakan pemerintah, Pantau Gambut merilis sebuah studi berjudul Kerentanan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 pada Wilayah Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2023. Kajian dilakukan pada wilayah Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) untuk melihat sebaran KHG yang berisiko terbakar. Uniknya, beberapa area yang seharusnya sudah direstorasi sejak 20 tahunan lalu ternyata masuk ke dalam wilayah rentan terbakar.

Beberapa catatan penting dari pernyataan Almi Ramadhi sebagai narasumber dalam acara ini adalah:

  1. Area kesatuan hidrologis gambut (KHG) dengan total luas 16,4 juta hektare di Indonesia rentan terbakar, dimana area seluas 3,8 juta hektare masuk ke dalam kategori kerentanan tinggi (high risk) dan 12,6 juta hektare tergolong ke dalam kerentanan sedang (medium risk).
  2. Jika dilihat secara proporsi, Provinsi Papua Selatan menjadi provinsi dengan KHG rentan terbanyak. Diantaranya 97% dari total 1.421 hektare area KHG Sungai Ifuleki Bian–Sungai Dalik berada pada tingkat kerentanan tinggi.
  3. Jika dilihat dari sisi luasan area, Provinsi Kalimantan Tengah menjadi provinsi rentan terluas dengan total luasan lebih dari 1,13 juta hektare yang tersebar pada 13 KHG. Area gambut yang rentan di Kalimantan Tengah dapat melebihi 1,13 juta hektare karena peneliti memberikan batas threshold pada luasan 20.000 hektare.
  4. Area eks-PLG (Proyek Pengembangan Lahan Gambut) satu juta hektare pada masa Soeharto masih masuk ke dalam area kerentanan tinggi dan saat ini sebagian eks-PLG menjadi bagian dari proyek Food Estate.
  5. Pantau Gambut menangkap kemunculan 1.275 hotspot, dengan indikasi karhutla pada total empat minggu, terhitung sejak bulan Januari hingga Februari 2023. Yang perlu menjadi perhatian adalah 381 titik panas berada di wilayah high risk dan 520 titik panas pada wilayah medium risk.

Kontak Media

Jika Anda membutuhkan panduan maupun konsultasi terkait dengan publikasi ini, Anda dapat menghubungi:

Wahyu A Perdana           082112395919   Campaigner Pantau Gambut
Yoga Aprillianno              081390203344    Media Campaigner Pantau Gambut

Untuk mempelajari paparan ini dengan lebih detail, dapat mengakses tautan berikut:

Dukung Kami

Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.