Masih banyak tantangan dan kendala untuk melakukan pencegahan terjadinya karhutla. Semua pihak harus bekerjasama dalam hal mencegah terjadinya karhutla yang akan mengakibatkan kerugian ekonomi maupun lingkungan.
Salah satu tantangan yang dihadapi terkait dengan upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia adalah sulitnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penggunaan api di lahan gambut. Penggunaaan api masih sangat sering dilakukan oleh masyarakat maupun perusahaan untuk membuka lahan karena penggunaan api ini dianggap sebagai cara yang paling mudah, murah dan cepat.
Selain itu, tantangan dalam hal implementasi komitmen dan kebijakan restorasi gambut adalah koordinasi antar pemangku kepentingan agar program restorasi gambut dapat berjalan secara berkelanjutan. Tumpang tindih antar status kepemilikan lahan gambut dan izin penggunaannya kerap menjadi penghalang dalam pelaksanaan program restorasi gambut.
Program restorasi gambut juga memerlukan pendanaan yang besar dan komitmen jangka panjang. Pemulihan gambut yang terdegradasi hingga kondisinya menjadi mendekati kondisi alami membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, khususnya di Indonesia, belum ada peta gambut yang detail yang dapat membantu dalam penyusunan rencana restorasi gambut yang tepat sasaran.
Setelah segala perencanaannya, dalam menjalankan komitmen restorasi gambut juga diperlukan partisipasi masyarakat dalam menyumbang pengetahuan pengelolaan gambut tradisional yang berkelanjutan, dan dalam memantau kelangsungan program restorasi gambut di lapangan.
Dukung Kami
Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.