Sekat Bakar Penghimpun Rupiah
Oleh Aries MunandarKami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Tiga kalimat di atas bukan hanya menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, melainkan juga sebagai ikrar seluruh bangsa untuk selalu menjunjung tinggi tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia.
Lalu, apa hubungannya sumpah pemuda dan lahan gambut?
“Kita hidup di zaman modern yang serba cepat dan mudah. Lalu, kenapa harus capek-capek berurusan dengan restorasi gambut?”
Mungkin itu yang ada di pikiran Anda ketika pertama kali mendengar himbauan dan seruan untuk menjaga lahan gambut agar tetap lestari. Ya, mungkin saat ini kita masih bisa tenang-tenang karena gambut yang terbakar tidak lantas menewaskan seluruh bangsa Indonesia. Tapi, pernahkah kita berpikir untuk masa depan kita, anak, cucu, dan generasi-generasi berikutnya?
Berbicara soal tanah Indonesia dalam frame sumpah pemuda bukan cuma berbicara tentang tanah yang kita pijak, melainkan juga tanah yang kita miliki bersama dan memberikan kehidupan bagi seluruh bangsa Indonesia. Sementara itu, pemuda sebagai generasi penerus bangsa tentu akan menjadi pihak yang nantinya akan mewarisi tanah Indonesia.
Warisan inilah yang nantinya akan menjadi “modal” bagi para pemuda untuk meneruskan cita-cita para leluhur dalam memberikan kehidupan bagi generasi berikutnya secara berkesinambungan.
Sejarah membuktikan bahwa pemuda selalu menjadi garda terdepan yang memiliki peran strategis dalam setiap peristiwa penting di Indonesia. Mulai dari kemerdekaan, revolusi, hingga berbagai peristiwa politik maupun sosial.
Soekarno menjadi tokoh yang berkecimpung di dunia politik pada usia 22 tahun. Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij pada usia 20 tahun. Budi Utomo didirikan oleh Dr. Soetomo ketika usianya 20 tahun. Selain itu, masih banyak deretan pemuda yang melakukan berbagai gerakan untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Jadi, bukankah akan lebih baik jika sumpah pemuda tidak hanya sekadar sumpah yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober setiap tahunnya, melainkan juga sebagai ikrar yang mampu menyadarkan semua orang tentang pentingnya menjaga tanah Indonesia, salah satunya dengan menjaga dan melakukan restorasi gambut?
Dalam rencana strategis restorasi gambut 2016-2020, disebutkan bahwa salah satu strategi yang diterapkan oleh BRG dalam menjalankan misi restorasi gambut adalah dengan meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan peran aktif masyarakat, kelompok masyarakat sipil, dunia usaha, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah desa dalam mengelola lahan gambut berkelanjutan. Dengan demikian, pemuda juga berperan penting dalam isu tersebut.
Aksi nyata para pemuda perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari diri sendiri dengan menjaga lingkungan hingga ke ranah publik dengan mengampanyekan restorasi gambut.
Pemuda bisa memaknai sumpah pemuda dengan melakukan aksi nyata melindungi lahan gambut, mengampanyekan restorasi gambut, dan memantau komitmen pemerintah dalam pelaksanaan restorasi gambut.
Kampanye bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak. Media sosial bisa menjadi salah satu sarana yang cocok digunakan oleh para pemuda untuk terlibat secara aktif mengkampanyekan isu restorasi gambut, meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga lahan gambut, dan menentang pihak-pihak atau program-program yang berpotensi meningkatkan laju deforestasi dan kerusakan lahan gambut.
Selain itu, para pemuda juga bisa bergabung dengan berbagai jenis organisasi lingkungan agar bisa bertindak langsung dalam melestarikan dan merestorasi gambut. Tapi, Anda juga bisa memberikan kontribusi lain dalam hal ini, seperti berbagi cerita terkait isu lingkungan yang berisi informasi, edukasi, bahkan persuasi bagi publik tentang pentingnya menjaga dan merestorasi gambut di Indonesia. Punya cerita menarik tentang sumpah pemuda dan restorasi gambut? Yuk, bagikan cerita Anda di sini.
Selamat Hari Sumpah Pemuda!