Oleh Admin
dari Pantau Gambut
Pantau Gambut menerbitkan studi lanjutan terkait kerentanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG).
Almi Ramadhi (tengah) dan Wahyu Perdana (kanan) memaparkan kajian Kerentanan Karhutla 2023 Jilid 2
Almi Ramadhi (tengah) dan Wahyu Perdana (kanan) memaparkan kajian Kerentanan Karhutla 2023 Jilid 2

Pantau Gambut menerbitkan studi lanjutan terkait kerentanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG). Jika pada studi pertama riset kerentanan karhutla berfokus pada kerentanan di area KHG, pada studi kedua ini Pantau Gambut berfokus pada area konsesi, khususnya pada area konsesi perkebunan dan kehutanan. Studi ini membagi kerentanan menjadi dua kategori area konsesi: kerentanan pada HGU (perkebunan) dan kerentanan pada IUPHHK (hutan kayu).

Beberapa catatan penting dari studi kerentanan karhutla jilid dua ini adalah:

  1. Angka sebesar 54% dari total 3,8 juta hektare area KHG dengan kerentanan kebakaran tinggi (high risk), berada pada wilayah konsesi beserta area buffer nya.
  2. Konsesi yang beroperasi di Pulau Kalimantan mendominasi konsesi dengan kerentanan tinggi, dimana 8 dari 10 perusahaan dengan tingkat kerentanan tertinggi berada di pulau ini.
  3. PT Sangkowong Sinta yang berstatus sebagai HGU perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah menjadi perusahaan dengan area kerentanan tinggi terluas.
  4. Beberapa perusahaan dengan izin IUPHHK yang tergabung pada rantai pasok Sinarmas Group mendominasi 10 besar perusahaan yang masuk ke dalam area kerentanan tinggi terjadi karhutla. PT Bumi Mekar Hijau yang beroperasi di Sumatera Selatan menjadi konsesi dengan izin IUPHHK yang memiliki kerentanan tinggi paling luas.
  5. Berdasarkan pendekatan historis dan kondisi yang ada, potensi karhutla diprediksi terjadi pada Bulan Februari hingga Maret dan disusul Bulan Juli hingga Oktober.
  6. Pantau Gambut menemukan kemunculan 3.431 titik panas selama periode Januari hingga April 2023 dan menduga setidaknya telah terjadi karhutla pada 19 lokasi dimana Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis menjadi kota/kabupaten yang paling banyak terjadi kebakaran.
  7. 9 dari 10 kerentanan tertinggi di konsesi HGU masuk pada area yang pernah terbakar lebih dari sekali (burned area). Begitu juga dengan konsesi IUPHHK, tercatat 8 dari 10  konsesi yang masuk pada kerentanan tertinggi Karhutla merupakan area yang terbakar lebih dari sekali. 50% dari keseluruhan konsesi yang masuk pada 10 besar kerentanan tertinggi juga pernah berproses hukum terkait karhutla.

Tabel 1. Konsesi HGU dengan kerentanan tinggi

Tabel 2. Konsesi IUPHHK dengan kerentanan tinggi

Kontak Media

Jika Anda membutuhkan panduan maupun konsultasi terkait dengan publikasi ini, Anda dapat menghubungi:

Wahyu A Perdana           082112395919    Campaigner Pantau Gambut
Yoga Aprillianno              081390203344    Media Campaigner Pantau Gambut

Untuk mempelajari paparan ini dengan lebih detail, dapat mengakses tautan berikut:

Dukung Kami

Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.