Oleh Almo Pradana
dari Jakarta

Kunjungan ke Desa Balak di Kepulauan Meranti dilakukan untuk mendengar berbagai cerita masyarakat mengenai upaya mereka dalam mengelola lahan gambut untuk budidaya sagu. Sayangnya, kondisi infrastruktur di sana justru sangat mengkhawatirkan. Lahan gambut dan berkanal juga banyak ditemukan di sana.

Di akhir bulan april 2017, Tim WRI melakukan site visit ke Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Tujuan kami untuk mengunjungi desa Balak di Kepulauan Meranti adalah mendengar cerita tentang upaya-upaya masyarakat menggunakan lahan gambut untuk budidaya Sagu. Namun sangat disayangkan sebelum kami sampai di Desa Balak, pelajaran yang kami dapatkan justru adalah rusaknya infrastruktur di-sepanjang jalan menuju Desa Balak untuk meng-akomodasi logistik dan transportasi kayu ilegal ke pusat kota.

Di sekitar jalan menuju Desa Balak, banyak kami temui lahan gambut kering dan berkanal yang sedang dipersiapkan untuk pembukaan kebun. Karena hari yang sudah sore menjelang malam, hujan dan sepeda motor yang kami gunakan sudah berulang kali mati dikarenakan rusaknya jalan yang tergenang oleh air yang cukup tinggi. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke kota. Kami berencana akan kembali lagi ke Desa Balak dalam waktu dekat untuk mendengar kisah budidaya lahan gambut dari warga desa, dan memastikan upaya restorasi gambut terus dilakukan di Meranti.

Dukung Kami

Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.