Kembali

Karakteristik

Tanah gambut memiliki karakteristik spesifik yang berbeda dengan tanah mineral pada umumnya. Perbedaan karakteristik tersebut dapat ditinjau dari sifat fisika, kimia dan biologi tanah.

Gambut

VS

Tanah mineral

Terbentuk dari material organik

Gambut terbentuk dari akumulasi material organik yang terdekomposisi secara tidak sempurna

Porositas tinggi

Gambut memiliki porositas (berongga) yang tinggi antara 70% - 90%

Tingkat keasaman asam

Gambut memiliki tingkat keasaman asam dengan pH < 4

Miskin kandungan unsur hara

Kandungan unsur hara makro (P, K, Ca, Mg) dan mikro (Cu, Zn, Mn, dan Fe) rendah

Daya serap air rendah

Daya serap air tinggi

Gambut memiliki kemampuan menyerap dan menyalurkan air sangat tinggi hingga 100% - 1.300% dari bobot keringnya

Kemampuan menyimpan karbon tinggi

Tanah gambut memiliki kemampuan menyimpan karbon yang tinggi sebesar 18% - 60% dari total bobot keringnya

Terbentuk dari batuan

Tanah mineral terbentuk melalui proses pelapukan fisik dan kimia dari batuan yang merupakan bahan induk tanah

Porositas rendah

Tanah mineral memiliki porositas (berongga) sebesar 48% - 70%

Tingkat keasaman netral

Tanah mineral memiliki tingkat keasaman netral dengan pH 7

Kaya unsur hara makro & mikro

Tanah mineral lebih banyak mengandung unsur hara makro dan mikro

Daya serap air rendah

Daya serap air rendah

Tanah mineral hanya memiliki kemampuan menyerap dan menyalurkan air 20% - 35% dari bobot keringnya

Kemampuan menyimpan karbon rendah

Tanah mineral hanya memiliki kemampuan menyimpan karbon 0,5% - 5% dari total bobot keringnya

Lahan gambut terbentuk dari material-material organik seperti serasah, ranting pohon, akar pohon, dan kayu yang tidak membusuk secara sempurna sehingga menumpuk dan membuat lapisan gambut.

Lahan gambut sangat unik karena memiliki tingkat daya serap air yang sangat tinggi. Gambut memiliki kemampuan menyerap dan menyalurkan air hingga 100% - 1300% dari bobot keringnya sedangkan tanah mineral hanya mampu menyerap 20% - 30%. Hal tersebut disebabkan karena pori-pori tanah gambut sangat besar sehingga air dapat terserap dengan mudah. 

Selain itu proses pembusukan yang tidak berjalan sempurna karena kondisi gambut bersifat anaerob (tidak ada oksigen) membuat gambut menyimpan karbon yang sangat tinggi. Lahan gambut memiliki kemampuan menyimpan karbon yang jauh lebih tinggi (18-60% bobotnya) dibandingkan dengan tanah mineral (0.5-5% bobotnya).

Namun, kadar keasaman di lahan gambut sangat asam (pH<4) yang membuat tingkat kesuburannya pun rendah karena unsur hara makro dan mikro (P, K, Ca, Mg, Cu, Zn, Mn, dan Fe) yang cenderung rendah dibandingkan tanah mineral sehingga hanya beberapa jenis tumbuhan tertentu saja yang dapat hidup di lahan gambut. 

Dukung Kami

Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.