Rapat dilakukan setahun setelah terbentuknya Badan Restorasi Gambut (BRG). Presiden Joko Widodo menyampaikan poin penting bahwa kegiatan restorasi gambut tidak dapat dilakukan secara mandiri oleh Badan Restorasi Gambut. Agar restorasi gambut dapat mencapai targetnya, upaya ini perlu dukungan semua pihak. Presiden juga menyampaikan bahwa evaluasi kegiatan restorasi gambut harus dilakukan terus-menerus mengingat target pencapaian restorasi gambut tahun 2020 adalah 20 juta hektar di 7 provinsi prioritas (Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua). Tahun 2017 ini, Badan Restorasi Gambut (BRG) ditargetkan merestorasi gambut seluas 400.000 hektar atau 20% dari total target restorasi.
Presiden menyampaikan bahwa masyarakat dan elemen lain harus turut menjaga kelestarian ekosistem gambut bersama Pemerintah, dengan prinsip pengelolaan gambut lestari. Beliau menegaskan bahwa,
"Mereka harus ikut menjaga kelestarian ekosistem lahan gambut dengan prinsip pengelolaan gambut lestari sehingga pemanfaatan lahan gambut untuk tujuan-tujuan ekonomi, tujuan peningkatan kesejahteraan, dapat dilakukan tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan terutama menjaga hidrologis dan keutuhan ekologis di kubah gambut.”
Presiden juga mengingatkan bahwa perlindungan dan pemulihan fungsi ekologis kubah gambut harus diprioritaskan untuk mencegah terulangnya bencana kebakaran lahan gambut.