Kembali

Pengalihfungsian lahan

Anggapan bahwa gambut merupakan lahan tidak berguna merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan dan lahan gambut. Gambut yang dikeringkan dan dialihfungsikan menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut. Hal ini berakibat pada kehidupan ekosistem gambut lainnya.

Alih fungsi lahan gambut sebabkan degradasi gambut ©Ardiles Rante - HKV/Pantau Gambut
Alih fungsi lahan gambut sebabkan degradasi gambut ©Ardiles Rante - HKV/Pantau Gambut

Asumsi yang banyak berkembang bahwa lahan gambut adalah lahan tidur mengakibatkan maraknya pengalihfungsian lahan gambut. Salah satu contohnya adalah proyek Pengembangan Lahan Gambut (Mega Rice Project) di Kalimantan Tengah yang mengalihfungsikan lahan gambut seluas hingga 1.457.100 hektare untuk menjadi hamparan sawah. 

Proyek ini akhirnya gagal karena pengelolaan lahan gambut yang tidak sesuai dengan kaidah ramah gambut dan meninggalkan kerusakan lahan gambut yang sangat parah. Kerusakan lahan gambut ini memicu terjadinya kebakaran hutan hebat di tahun 1997-98 dan tahun-tahun berikutnya. Akibat kejadian kebakaran ini, negara mengalami kerugian sebesar hampir 10 miliar USD.

Selain itu, ketersediaan lahan mineral yang terbatas dan perkembangan industri bernilai pasar tinggi seperti kelapa sawit dan akasia membuat alih fungsi lahan gambut kerap dilakukan. Namun, lahan gambut yang akan digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu dengan membuat kanal atau saluran air sehingga membuat lahan ini terdegradasi.

Dukung Kami

Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.