Kembali

Langkah restorasi gambut

Pemulihan gambut memerlukan langkah-langkah yang tepat untuk sampai pada kondisi lahan gambut yang baik. Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah pemetaan, penentuan jenis restorasi, pelaku restorasi, waktu, pelaksanaan, dan pendekatan khusus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Memetakan lahan gambut

Pemetaan lahan gambut dilakukan untuk mendeteksi total luas lahan gambut di Indonesia, yang kemudian difokuskan ke area target restorasi prioritas. Pemetaan berdasarkan tipe, kedalaman, dan tingkat kerusakan gambut juga menjadi langkah awal yang penting dalam restorasi gambut. Pemetaan dilengkapi dengan verifikasi lapangan penting untuk menentukan upaya restorasi yang paling tepat untuk masing-masing tipe lahan gambut.

Menentukan jenis restorasi, pelaku restorasi, dan rentang waktu pelaksanaan restorasi

Setelah melakukan pemetaan gambut, dapat dilakukan penentuan jenis restorasi yang sesuai dengan kondisi gambut. Berdasarkan tingkat kerusakan dan tipe gambut, ada area yang memerlukan proses pembasahan (rewetting) terlebih dahulu, ada yang dapat langsung di tanam kembali (revegetasi). Selain itu perlu dipetakan juga terkait pelaku restorasi dan perencanaan rentang waktu pelaksanaan restorasi.

Membasahi gambut (rewetting)

Pembasahan gambut (rewetting) diperlukan untuk mengembalikan kelembapan gambut hingga sedekat mungkin ke kondisi alaminya. Rewetting dapat dilakukan dengan sekat kanal (canal blocking), penimbunan kanal (back filling), dan/atau penahan air yang berfungsi menyimpan air di sungai atau kanal.

Menanam di lahan gambut (revegetasi)

Jika diperlukan, revegetasi juga dilakukan di lahan gambut dengan menggunakan jenis tanaman asli ekosistem gambut seperti jelutung, ramin, pulau rawa, gaharu, dan meranti. Revegetasi akan menjaga kelembapan lahan gambut dan menjaga keberlangsungan ekosistem gambut.

Memberdayakan ekonomi masyarakat lokal (revitalisasi)

Dalam melakukan restorasi gambut juga harus didukung dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Pelaku restorasi harus bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk menjaga lahan gambut sembari meningkatkan taraf hidup melalui pengolahan lahan gambut yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan ternak lebah madu, pengenalan teknik beternak dan bertani tanpa membakar, serta penggalakan pariwisata alam berbasis konservasi (ecotourism). Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tetap bisa memperoleh penghidupan berdampingan dengan upaya restorasi gambut.

Dukung Kami

Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-temanmu.